Alat Komunikasi Daerah Perbatasan RI-Malaysia di Kaltim Gunakan PLTS dari PT Len Industri
http://bsy-news.blogspot.com/2015/07/alat-komunikasi-daerah-perbatasan-ri.html
PLTS LEN ○
Ada yang menarik dari kisah Sriyanto, Pimpinan Proyek Alkom Pamtas RI-Malaysia di Kalimantan Timur (Kaltim), yang baru saja menjadi Pimpinan Proyek Alkom Pengamanan Perbatasan. Tugas utama proyek ini adalah instalasi radio – radio komunikasi di daerah perbatasan. Proyek jenis ini baru pertama kali ditangani PT Len Industri, walaupun sebenarnya Len sudah sangat akrab dengan radio. Radio tersebut juga menggunakan Sistem tenaga surya yang diproduksi oleh Len. PLTS tersebut digunakan sebagai sumber energi pemancar dan antena radio-radio untuk berkomunikasi.
“Pemasangan radio di daerah perbatasan merupakan hal yang baru dari Len. Tetapi bagi kami ini sama sekali bukan masalah untuk mewujudkannya. Alhamdulilah proyek ini selesai pada Oktober 2014, tim bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu,” katanya di Bandung, baru-baru ini.
Alkom tersebut nantinya akan digunakan oleh Mabes TNI untuk operasional di Kaltim, daerah perbatasan dengan Malaysia. Untuk penggarapan alkom perbatasan Len bekerjasama dengan Aselsan dari Turki, yakni berupa kerjasama produksi.
Daerah yang akan ter-cover baru 14 titik, dari total ± 36 lokasi di Pulau Kalimantan. Keempat belas titik lokasi yaitu: Kodam VI/MLW – Balikpapan, Korem 091/ASN – Samarinda, Poskotis – Nunukan, Pos Aji Kuning, Pos Gabma Simanggaris, Pos Simanggaris Lama, Pos Simantobol, Pos Simantipal, Pos Labang, Pos Tembalang, Pos Long Midang, Pos Long Apari, Pos Long Bawan, dan Pos Long Betaoh.
Menurut Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Among Margono, perbatasan menjadi program prioritas Mabes TNI. Indonesia memiliki tiga wilayah perbatasan di darat, yakni di Kalimantan (berbatasan dengan Malaysia), Papua (berbatasan dengan PNG), dan Timor (berbatasan dengan Timor Leste).
Pembangunan di perbatasan harus meliputi aspek pertahanan dan kesejahteraan. Sarana dan prasarana keduanya harus terintegrasi. Dia menyebut, pihaknya sudah membagikan 600 solar cell untuk pengamanan perbatasan (pamtas) di pulau-pulau terluar, terkecil, dan pamtas di darat berkat dukungan dari Kementerian ESDM. (Len/HER)
Ada yang menarik dari kisah Sriyanto, Pimpinan Proyek Alkom Pamtas RI-Malaysia di Kalimantan Timur (Kaltim), yang baru saja menjadi Pimpinan Proyek Alkom Pengamanan Perbatasan. Tugas utama proyek ini adalah instalasi radio – radio komunikasi di daerah perbatasan. Proyek jenis ini baru pertama kali ditangani PT Len Industri, walaupun sebenarnya Len sudah sangat akrab dengan radio. Radio tersebut juga menggunakan Sistem tenaga surya yang diproduksi oleh Len. PLTS tersebut digunakan sebagai sumber energi pemancar dan antena radio-radio untuk berkomunikasi.
“Pemasangan radio di daerah perbatasan merupakan hal yang baru dari Len. Tetapi bagi kami ini sama sekali bukan masalah untuk mewujudkannya. Alhamdulilah proyek ini selesai pada Oktober 2014, tim bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu,” katanya di Bandung, baru-baru ini.
Alkom tersebut nantinya akan digunakan oleh Mabes TNI untuk operasional di Kaltim, daerah perbatasan dengan Malaysia. Untuk penggarapan alkom perbatasan Len bekerjasama dengan Aselsan dari Turki, yakni berupa kerjasama produksi.
Daerah yang akan ter-cover baru 14 titik, dari total ± 36 lokasi di Pulau Kalimantan. Keempat belas titik lokasi yaitu: Kodam VI/MLW – Balikpapan, Korem 091/ASN – Samarinda, Poskotis – Nunukan, Pos Aji Kuning, Pos Gabma Simanggaris, Pos Simanggaris Lama, Pos Simantobol, Pos Simantipal, Pos Labang, Pos Tembalang, Pos Long Midang, Pos Long Apari, Pos Long Bawan, dan Pos Long Betaoh.
Menurut Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Among Margono, perbatasan menjadi program prioritas Mabes TNI. Indonesia memiliki tiga wilayah perbatasan di darat, yakni di Kalimantan (berbatasan dengan Malaysia), Papua (berbatasan dengan PNG), dan Timor (berbatasan dengan Timor Leste).
Pembangunan di perbatasan harus meliputi aspek pertahanan dan kesejahteraan. Sarana dan prasarana keduanya harus terintegrasi. Dia menyebut, pihaknya sudah membagikan 600 solar cell untuk pengamanan perbatasan (pamtas) di pulau-pulau terluar, terkecil, dan pamtas di darat berkat dukungan dari Kementerian ESDM. (Len/HER)
★ LEN